Allah dan para malaikat senantiasa menunggu kita di Rumah-Nya, Namun mengapa kita tak kunjung Singgah ?

Allah dan para malaikat senantiasa menunggu kita di Rumah-Nya, Namun mengapa kita tak kunjung Singgah ?

Allah dan para malaikat senantiasa  menunggu kita di Rumah-Nya,  Namun mengapa kita tak kunjung Singgah ?
Allah dan para malaikat senantiasa  menunggu kita di Rumah-Nya,  Namun mengapa kita tak kunjung Singgah ?
         
Subuh kala itu terlihat lengang suara manusia. Sautan-sautan gema ilahi mulai terdengar menunjukan keagungan-Nya. Tak beberapa lama kemudian menyusul beberapa orang pengurus masjid yang mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat sunah Qabliyah subuh. Dalam hitungan menit hadir pula beberapa orang lelaki tua renta yang berjalan dengan sedikit tergopoh-gopoh.

            Matanya yang sayup dan wajahnya yang keriput mempelihatkan ketidak berdayaan manusia dimakan usia. Giginya pun sudah tak lengkap, gigi depanya semua sudah tanggal, sementara ucapanya pun mulai tedengar tak jelas seolah seorang bayi. Perlahan lelaki tua itu mulai membasuh mukannya dengan air wudhu dan segera bergabung kedalam masjid mendirikan shalat sunah Qa’diah subuh.

            Terlihat khusuk mereka menjalankan shalat sunahnya. Tubuh yang tua renta itu tertunduk taat kepada titah Rabbnya. Beberapa orang takmir yang sudah selesai shalat sunah mulai membaca Al-Qur’an sembari menunggu waktu Iqomat. Waktu pun terus berlalau stelah lima menit menunggu tak kunjung bertambah orang yang datang untuk berjamaah. Terhitung hanya ada lima orang saat itu. Tiga orang takmir masjid dan dua orang lelaki tua renta  tersebut.

            Dalam hati kecil mereka seolah bertanya-tanya. Di mana bapak-bapak yang lain ? dimana para pemuda? Di mana para mahasiswa?. Apakah mereka masih tidur jam segini ? apakah mereka tak mendengar seruan adzan dari menara-menara masjid yang menggema dimana-mana?, “khaya’ala shalat, khaya’ala falah”, mari mendirikan shalat, mari menuju kemenangan. “assalaatu khaerumminannaum”, sesungguhny shalat itu lebih baik dari pada tidur.

            Seolah telinga mereka tersumpal dengan perhiasan dunia yang melalaikan. Perhiasan yang telah membutakan mata hati mereka. Mereka tak menyadari bahwa Allah dan para malaikatnya sudah menunggunya di masjid. Allah zat yang menciptakan kehidupan  serta  mencurahkan karunia dan nikmatnya kepada manusia, akan tetapi saat subuh datang tak ada satupun diantara mereka yang menghadap-Nya.

            Mungkin kalau boleh menggambarkan (semoga Allah mengampuni hamba yang lancang) kondisi saat itu seperti ini.
.....
Allah               : Para malaikat, tahukan engkau dimana manusia-manusia yang tidak datang
  ke rumah-Ku ini ?
Malaikat          : Sungguh Engkau zat yang maha tahu ya Rabb
Allah               : Mereka semua sekarang sedang tidur, mereka tak merasa takut kalau bisa
  saja Aku (Allah) membuat mereka tidur untuk selama-lamanya.
  Bukankah Aku (Allah) yang memiliki kehidupan ini malaikat?
Malaikat          : Na’am ya Rabb, engkau yang menghidupkan dan mematikan setiap yang
  Bernyawa
Allah               : Lalu mengapa mereka tidak datang kerumah-Ku untuk memohon kehidupan
  itu malaikat ?
Malaikat          : Mereka termasuk golongan makhluk-Mu yang lalai ya Rabb

            Itu mungkin kondisi yang terjadi saat itu (mudah-mudahan Allah mengampuni penulis). Kondisi yang hampir terjadi setiap pagi. Akan tetapi kebanyakan manusia tak menyadari akan hal itu. Kebanyakan mereka lalai dari mana dia berasal dan siapa yang selama ini memberinya kenikmatan. Mereka melupakan sabda baginda Nabi SAW
“Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)

            Ketika memasuki waktu dhuha, Allah dan para malaikatnya kembali menunggu semua manusia di masjid. Waktu dimana Allah akan menurunkan rizky kepada setiap makhluk yang bernyawa. Baginda Rasulullah SAW pernah bersabda “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).
.....
Allah               : Wahai para malaikat-Ku, tahukah engkau mereka itu mau kemana?
Malaikat          : Engkau Rabb yang maha tahu
Allah               : Mereka hendak mencari ilmu.
                          Tapi mereka tak tahu yang punya ilmu sudah menunggu di sini
.....
Allah               : Para malaikat, tahukah engaku mereka mau kemana?
Malaikat          : Sungguh engkau Rabb yang maha tahu
Allah               : Mereka mengatakan mau mencari rizky
                          Tapi mereka tak tahu yang punya rizky sudah menunggu disini
.....
Allah               : Wahai malaikat, tahukah engkau mereka mau melakukan apa?
Malaikat          : Sungguh engkau yang paling tahu ya Rabb
Allah               : Mereka mengatakan mau menyelesaikan urusan
                          Tapi mereka tak tahu yang maha memudahkan semua urusan sudah menunggu
  Disini

            Demikianlah kondisi kebanyakan manusia, setelah mereka mulai bekerja atapun belajar mereka lupa mendekatkan diri kepada Rabb pengatur kehidupan. Kebanyakan mereka tidak mensyukuri atas semua nikmat hidup dan sehat sampai saat ini. Harusnya waktu dhuha kita gunakan untuk menjalankan shalat dhuha sebagai bentuk ungkapan syukur kita kepada Allah SWT. Karena saat itu tubuh kita masih tergadai kepada Allah SWT. Kita masih mempunyai hutang terhadap nikmat yang kita miliki saat ini.

Namun ketika kita melakukan shalat dhuha kita dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah, dimana kita wajib membayarnya. Ssebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).
           
            Memasuki waktu dhuhur Allah dan para malaikatnya kembali ke Rumah-nya di dunia. Waktu dimana semua manusia yang beriman mempunyai kewajiban untuk menjalankan shalat dhuhur empat rakaat. Mereka dituntut ditengah kesibukan mereka beraktifitas, mereka tetap menjalakan kewajiban sebagai Abdullah (hamba Allah)
.....
Allah               : Wahai para malaikat, kemana orang-orang yang tadi mencari ilmu, orang
  orang mencari rizky dan menyelesaikan urusan.
Malaikat          : Sungguh engkau maha tahu setiap yang bernyawa ya Rabb
Allah               : Aku yang mempunyai Ilmu, mengkaruniakan Rizky dan menyelesaikan
  urusan sudah ada di sini
Malaikat          : Mereka lalai ya Rabb, mereka tidak menyadari bahwa Engkaulah yang
  mengatur semua itu

            Memasuki waktu shalat ashar Allah dan para malaikat kembali ke Rumah-Nya di dunia. Waktu shalat ashar adalah waktu yang istimewa seperti shalat subuh. Sebagaimana Rasulullah SAW “Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada dua waktu dingin (subuh dan ashar), maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
Kemudian di riwayat yang lain Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar maka sungguh amalannya telah terhapus.” (HR. Al-Bukhari no. 553)
.....
Allah               : Wahai malaikat apakah sudah ingat dan datang kemari orang-orang yang tadi
  mencari ilmu, rizky dan menyelesaikan urusan?
Malaikat          : Sungguh Engkau yang maha tahu Rabb
Allah               : Mereka belum juga datang.
                          Apakah mereka tidak mau bersyukur terhadap semua yang sudah aku berikan
  hari ini?
Malaikat          : Sungguh mereka makhluk yang tidak mau bersyukur ya Rabb

Memasuki waktu magrib dan patang kala itu mulai menjelang. Sang mega seolah mengiringi kepergiang matahari dan menjemput sang malam. Allah dan para malaikat kembali ke rumah-Nya di dunia. Dimana Allah ingin melihat hambanya yang mau menjalankan kewajiban untuk shalat magrib.
.....
Allah               : Dimana semua manusia-manusia tadi yang sudah kucukupkan keperluaanya
  malaikat?
Malaikat          : Sungguh mereka tak kunjung sadar dan menyukuri semua nikmat-Mu ya
  Rabb
Allah               : Aku sudah menunggu disini untuk mendengarkan ungkapan syukurnya
  kepadaku dan melakukan muhasabah atas kesalahan yang telah diperbuatnya
  hari ini.
  Tapi mengapa mereka tak kunjung datang ?
Malaikat          : Sungguh mereka termasuk orang-orang yang lalai ya Rabb

            Memasuki waktu shalat Isya, Allah dan para malaikatnya kembali ke rumah-Nya di dunia. Mungkin inilah kesempatan terakhir manusia untuk menjalankan kewajibannya hari ini. Waktu isya juga termasuk waktu shalat yang istimewa seperti shalat subuh. Sebagaimana sabda baginda Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melaksanakan shalat Isya secara berjama`ah, maka dia seperti mengerjakan shalat setengah malam. Dan barangsiapa yang mengerjakan shalat subuh secara berjama’ah, maka dia seperti mengerjakan shalat sepanjang malam”. (HR. Muslim)

.....
Allah               : Dimana manusia-manusia yang sudah mengaku beriman akan tetapi
  tidak mau mensyukuri nikmat-Ku tadi malaikat?
Malaikat          : Sungguh mereka benar-benar hambamu yang lalai ya Rabb
Allah               : Aku masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bersyukur dan
  muhasabah diri.
  Namun apakah mereka belum juga datang?
Malaikat          : Sungguh mereka sudah terperdaya oleh perhiasan dunia ya Rabb

            Memasuki pengujung hari sepertiga malam terakhir. Allah masih memberikan kesempatan kepada setiap hambanya yang mau bersyukur dan bermunajat kepadanya. Akan tetapi sedikit sekali diantara manusia yang ingat akan hal itu. Kebanyakan manusia benar-benar sudah terbuai akan perhiasan dunia yang sesaat. Padahal Allah sudah mengingatkan dalm firmannya, “ Pada malam hari hendaklah shalat tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat Engkau ketempat terpuji” (QS. Al Isra: 79), di suratnya yang lain Allah SWT juga berfirman Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan” (QS. Al-Muzammil: 6)
......
Allah               : Wahai malaikat-Ku aku benar-benar menyayangi manusia. Sepertiga malam
  Terakhir ini Aku berikan keutamaan untuk mereka yang benar-benar
  mengabdi kepadaku.
  Kalau saja mereka mau menggunakan keutamaan waktu itu untuk bermunajat
  Kepada-Ku, niscaya mereka akan Aku tinggika derajatnya.
Malaikat          : Engkaulah Rabb yang penuh keagungan
Allah               : wahai malaikat sedang apakah kebanyakan manusia diwaktu yang
  kumuliakan ini?
Malaikat          : Sungguh aku mendapati kebanyakan manusia yang dungu itu sedang tidur
  pulas dan tidak bermunajat kepada-Mu dan hanya sedikit dari mereka yang
  ingat

            Begitulah kondisi kebanyakan manusia saat ini yang terkena penyakit al-wahn, mereka semakin cinta dunia dan takut akan kematian. Kehidupan mereka diselimuti ad dakhan (kabut) yang membuat semua terlihat subhat (samar-samar). Seolah yang benar nampak salah dan yang salah nampak benar. Kebanyakan manusia melakukan yang salah dan berusaha mencari pembenaran.

            Kebanyakn manusia terjebak pada hal-hal yang berbau material. Dan mereka mengukur semuanya dengan uang. Seolah uang sudah menggantikan posisi Allah di hatinya. Untuk mendapatkan uang mereka rela melakukan apapun sementara Allah yang memiliki dia dan mencukupkan rizkynya senantiasa dilupakan. Benar-benar kebanyakan manusia dalam keadaan lalai.
.....
Sampai kapan engkau lalai manusia?
Tidakkah cukup semua kenikmatan yang sudah Allah berikan untuk membuatmu sebagai orang yang bersyukur?
Tidakkah cukupkah semua ujian hidup yang Allah berikan untuk ingat kebesaran Ilahi
Atau malah ujian Allah semakin membuatmu jauh dari kebenaran-Nya
Tidakkah cukup gema kumandang Ilahi setiap waktunya untuk menyadarkanmu
.....
Sadarlah wahai manusia
Tak ada yang kekal di dunia ini
Harta, pangkat, jabatan yang kau miliki akan Allah ambil kembali
Kalau sudah seperti itu kau tak bisa berbuat apa-apa
Maka carilah sesuatu yang akan membuatmu mulia di dunia dan Akherat
.....
Beramalah sebanyak-banyaknya selagi ragamu mampu
Selagi engkau sempat dan selagi Allah belum menurunkan keputusannya
Sisa usiamu tak berarti apa-apa ketika engkau tidak juga mendekat kepada-Nya
Jangan sampai engkau baru menyesali semuanya ketika azab Allah sudah datang
Walhu’alam.

By: : dishare-yok.blogspot.com



No comments:

Post a Comment

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top